Posted by : Unknown Senin, 27 April 2015

Ibnu sina




Ibnu sina lahir di Afsyanah, Bhukara. Ayahnya adalah seorang gubernur pada masa Dinasti Samaniah. Ibnu sina mulai belajar ketika berusia 5 tahun, yakni menghafal al Qur’an. Ketika berusia 10 tahun Ibnu sina sudah menguasai tasawuf, fikih, tafsir, dan usuluddin. Ketika berusia 16 tahun, Ibnu sina mengikuti filsafat, hukum, logika, matematika, fisika politik, dan kedokteran. Kecerdasannya semakin tampak. Ketika ia sering memecahkan soal yang tidak dapat di selesaikan oleh gurunya. Pada usia 16 tahun itu pula, Ibnu sina mulai belajar secara autodidak (belajar sendiri). Ia sangat menyenangi ilmu kedokteran dan metafisika dalam waktu sekitar 1,5 tahun, ia telah di kenal sebagai filsuf dan dokter di Bukhara.
Ibnu sina mulai praktik sebagai dokter ketika berusia 15 tahun. Ia mengobati nuh bin Mansur, penguasa Dinasti Samania, hingga sembuh. Sejak itu, ia diangkat sebagai dokter istana. Karena keahliannya, Ibnu sina di juluki Asy Syaikh Ar Rais (guru para raja).
Di bidang kedokteran, ia dijuluki “pangeran para dokter” dan “raja obat”. Dalam dunia islam ia dianggap sebagai puncak ilmu kedokteran.  Salah satu karya terbesar Ibnu sina Adalah Al Qanun fit Tibbi (peraturan kedokteran). Buku ini menjadi literatur (bahan bacaan) kedokteran di Eropa dan Cina.
Itulah Ibnu sina, seorang ilmuan muslim yang luar biasa. Ia meninggalkan lebih dari 200 karya tulisan banyak di terjemahkan ke dalam bahasa inggrisIbnu sina, di Barat dikenal dengan nama Avicenna.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Cerita Islam - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -